Tulus dan Albumnya - Semacam Obat

00:19 Unknown 0 Comments

Orang bilang musik jadi obat galau, gundah, gulana, dan gelisah. Bisa jadi iya, bisa enggak. Tapi dengan keadaan emosi yang kacau balau seperti sekarang ini, kayaknya boleh dicoba deh cara yang satu ini. Jadilah saya, yang sedang dirundung entah masalah apa dan pertanda apa, coba klik album Tulus dan dengerin semua lagunya.

Somehow it helps. Magically.

Entah karena suaranya, entah karena liriknya yang menurut saya cuma orang yang bikinnya sama Tuhan aja yang tahu arti aslinya, atau entah karena diri ini ngerasa pengen cocok-cocokin aja sama suasana hati saat ini. Entah apa. Yang pasti emosi ini cukup mereda dan kembali berada di posisi yang aman dibanding sebelumnya. Ini pun lagi ngetik sambil dengerin lagunya. Lumayan jadi lebih tenang.

Baru sadar, udah lama jarang denger musik on purpose.

Ah.. mungkin ini penyebab mood swing yang udah sulit dikontrol akhir-akhir ini. Kayaknya harus mulai sering denger lagu-lagu lagi biar enggak sering-sering jadi orang rese. Saya pikir orang yang punya mood swing adalah orang yang rese. Dan karena saya punya mood swing, yap, jadi saya pikir juga saya orang yang rese. I admit it. 

Ada dua baris lirik yang klop banget di hati walaupun gak seluruh lagu ngerasa ngewakilin diri sendiri. It says....
kadang ku jatuh cinta, kadang naik si pitam
kadang gelap malam, kadang semua tuli

Di lirik lagu yang lain Tulus sendiri kayak tau penyebab utama kenapa kita marah-marah, "Kecil kita tak tahu apa-apa, wajar kalau cepat marah". Sukseslah saya dibuatnya ngangguk-ngangguk. Mungkin saya belum cukup dewasa sampai-sampai ada hal yang gak penting pun bikin pengen marah. Gah.. or maybe I'm just too sensitive.

Serasa menjawab segala kegalauan dia, "Kita kan baik-baik saja," katanya di lagu yang lain. Sekarang saya tau alasan kenapa Tulus banyak fansnya.

Saya selalu ngerasa satu album penyanyi selalu punya konspirasi, selalu dibuat untuk bisa mewakili perasaan penikmatnya. Dari mulai momen jatuh cinta, putus, temenan, sampai momen tuna rasa pun bisa jadi hal yang bermakna. At the end, pendengarnya bakalan bilang, "Gila.. satu album ini gue banget. Pernah gue alamin semua". Nah itu dia tuh yang bisa bikin pendengarnya menangis, atau tertawa histeris, atau tersenyum manis. Dan pada akhirnya... bikin albumnya laris. Yang bikin tiket konser habis..

Udah lama denger album Tulus, tapi saya bukan salah satu fans yang fanatik. Biasa aja. Dengerin lagunya tapi gak ngejar semua konsernya. Adoring him tapi gak nongkrongin update-nya, gak follow twitter-nya, terus baru subscribe akun youtube-nya. Malah pas kemaren lagi hits meme Tulus di Path juga ikutan bikin. Ini nih.

Ikut meramaikan aja. Jangan sensi ya Tulus 😂 – View on Path.
Maaf ya Tulus.. bercanda kok.. suwer tekewer-kewer..

Walaupun gak ngefans-ngefans amat, tapi lagu-lagunya ear-catching. Been in my playlist for months. Suaranya asik dan gak alay. Lalu... secara tiba-tiba entah kenapa di titik ini saya ngerasa ada missing link yang mendadak hadir di hidup saya. Gak sekedar ear-catching. Saya berasa dibawa penasaran sama maksud liriknya. Jangan-jangan ini takdir Tuhan yang gak bisa saya hindari.

Anyway, terima kasih Tulus. Lagu kamu sukses bikin saya bisa senyum lagi. Sukses bikin saya sadar masalah yang saya hadapi sekarang ini bukan apa-apa. I don't understand how your songs do that.. but it just works.

Kiss,
- P

0 comments:

Instagram Snaps

www.piazakiyah.com. Powered by Blogger.